Proses perekrutan dokter magang untuk semester kedua telah dimulai sejak hari Senin (22/07), namun rumah sakit pelatihan utama di Seoul tengah mempertimbangkan langkah untuk membatasi dokter magang dari daerah.
Rumah Sakit Asan Seoul memutuskan untuk tidak merekrut dokter magang yang berkarier satu tahun, agar dokter magang dari rumah sakit daerah tidak hanya mengejar untuk mendapatkan pelatihan di departemen yang tenar saja seperti kulit dan bedah plastik dengan mengubah mata pelajarannya.
Profesor rumah sakit dari Universitas Korea, Yonsei, dan Katolik juga menyatakan tekadnya untuk tidak akan menerima dokter magang yang direkrut di semester kedua sebagai muridnya atau menolak pengajaran terhadap mereka.
Atas gerakan profesor tersebut, pemerintah menyatakan penyesalannya karena hal itu justru mengabaikan semangat dan tekad dari para dokter magang.
Asosiasi Pasien Penyakit Kritis Korea Selatan juga mengeluarkan pernyataan serupa bahwa langkah profesor tersebut dinilai sebagai langkah yang kurang tepat, yang juga mengganggu hak penerimaan perawatan masyarakat dan mengancam jiwa.
Sementara itu, Kementerian Kesejahteraan dan Kesehatan Korea Selatan mulai merekrut dokter magang untuk semester kedua tahun ini sebanyak 7.645 orang.
Perekrutan dokter magang dilaksanakan sampai tanggal 31 Juli mendatang, dan dokter magang yang diterima oleh rumah sakit masing-masing bisa berlatih mulai bulan September mendatang.