Pertemuan Komite Warisan Dunia UNESCO (WHC) yang akan digelar di New Delhi, India pada hari Sabtu (27/07) akan membahas pendaftaran Tambang Sado di Jepang sebagai warisan dunia UNESCO.

Sehubungan dengan hal tersebut, pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan bahwa kesepakatan antara Korea Selatan dan Jepang hampir memasuki tahap akhir. Sehingga Tambang Sado bisa didaftarkan sebagai warisan dunia UNESCO apabila tidak ada kasus yang tidak diinginkan.

Jepang sepakat untuk mencatatkan pernyataan Korea Selatan yang harus menyertakan seluruh sejarah terkait Tambang Sado, sehingga Korea Selatan juga sepakat untuk mendaftarkan Tambang Sado sebagai warisan dunia UNESCO. 

Pejabat tersebut menjelaskan bahwa Jepang berjanji akan menyertakan seluruh sejarah terkait Tambang Sado termasuk kerja paksa warga Korea di masa penjajahan Jepang, dan langkah yang praktis telah diambil.

Dia menekankan bahwa Jepang pasti akan menepati janji tersebut meskipun pihaknya pernah melanggar janji untuk mencantumkan seluruh isi sejarah ketika mendaftarkan fasilitas industri modern termasuk pulau Hashima atau pulau kapal perang pada 9 tahun lalu. 

Sebagai langkah yang lebih konkret, harian Asahi Shimbun melaporkan bahwa pemerintah Korea Selatan dan Jepang sepakat akan mencantumkan sejarah pemaksaan warga Korea di Tambang Sado. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul dan Menteri Luar Negeri Jepang Kamikawa Yoko akan membahas hal terkait di Laos yang merupakan lokasi pembukaan Menteri Luar Negeri ASEAN pada hari Jumat (26/07) ini.