Otoritas militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk memperluas kerja sama dan pencegahan bersama dalam menanggapi senjata nuklir Korea Utara dan senjata pemusnah massal (WMD) lainnya.
Kementerian Pertahanan di Seoul pada hari Rabu (31/07) mengungkapkan bahwa dua negara sekutu telah mengadakan sesi tahunan Komite Penanggulangan Senjata Pemusnah Massal (CWMD) di Seoul pada hari Selasa (30/07) kemarin.
Kepala perencanaan kebijakan Kementerian Pertahanan, Yoon Bong-hee mewakili Korea Selatan, sementara Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Nuklir dan Penanggulangan Senjata Pemusnah Massal Richard Johnson memimpin delegasi AS.
Keduanya menyampaikan kekhawatirannya bahwa kemampuan nuklir dan WMD Korea Utara memicu ketidakstabilan di Semenanjung Korea dan di kawasan tersebut, serta membahas langkah-langkah untuk memperkuat efektivitas pencegahan dan pertahanan kedua negara terhadap penggunaan senjata nuklir dan WMD oleh Korea Utara.
Kedua pihak juga sepakat untuk meningkatkan pembagian informasi mengenai program nuklir dan senjata pemusnah massal Korea Utara, serta memperkuat kemampuan dan keahlian unit militer terkait melalui program Pengurangan Ancaman Kooperatif (Cooperative Threat Reduction, CTR).
CTR merupakan program keamanan internasional yang disediakan oleh Kementerian Pertahanan AS untuk memperkuat kemampuan sekutu dalam menanggapi ancaman WMD. Korea Selatan dan AS sebelumnya mengadopsi pernyataan bersama mengenai kemitraan program CTR bilateral pada bulan Oktober tahun 2019 lalu.
Adapun Korea Selatan dan AS sependapat bahwa perluasan ilegal WMD di regional, seperti transaksi senjata ilegal antara Rusia dan Korea Utara, mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Semenanjung Korea.