Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengecam media Korea Selatan dengan menyebut pemberitaan palsu terkait timbulnya korban jiwa dan kerusakan akibat banjir yang melanda Korea Utara baru-baru ini.
Kim Jong-un tampaknya merespons untuk pertama kali kepada pihak Korea Selatan, setelah terjadinya banjir tersebut. Dimana Kim ditafsirkan menolak tawaran bantuan kemanusiaan dari pemerintah Seoul untuk korban bencana di Korea Utara, dan bahkan menunjukkan sikap kerasnya untuk melanjutkan konflik dengan Seoul.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim Jong-un memberikan tanda penghormatan kepada unit helikopter Korea Utara yang dikerahkan untuk menyelamatkan warga di daerah-daerah banjir.
Pada kesempatan itu, Kim menuding laporan media Korea Selatan sebagai informasi yang tidak benar karena menyebarkan rumor palsu bahwa terdapat korban jiwa yang diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 atau 1.500 orang. KCNA menyampaikan bahwa Kim mengecam kebiasaan buruk dan sifat tercela dari Korea Selatan.
Sejauh ini belum ada komunikasi apapun dari Korea Utara, meskipun pemerintah Seoul telah mencoba untuk menggunakan jalur komunikasi antarKorea dengan menawarkan bantuan kemanusiaan.