Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menurunkan ketergantungan terhadap dokter magang yang mencapai 40% pada saat ini, serta melakukan sistem konsultasi profesional yang menghadirkan rumah sakit umum kelas tingkat tinggi di daerah atau rumah sakit kerja sama layanan medis. 

Kepala Tim Reformasi Layanan Medis di bawah Kementerian Kesejahteraan dan Kesehatan Korea Selatan menjelaskan pada hari Selasa (06/08) mengenai reformasi layanan medis. 

Terlebih dahulu, pemerintah akan mengubah rumah sakit umum tingkat tinggi sebagai rumah sakit khusus pasien kritis untuk memberikan layanan medis optimal kepada para pasien yang kritis dan darurat. 

Untuk itu, pihaknya akan menaikkan porsi penerimaan pasien kritis sampai 60% selama tiga tahun ke depan secara bertahap dari 50% saat ini. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan langkah kerja sama layanan medis di wilayah. 

Pemerintah akan membesarkan kapasitas rumah sakit kerja sama layanan medis di wilayah dan juga meningkatkan kerja sama layanan medis dengan rumah sakit umum kelas tingkat tinggi, melalui pembentukan jaringan dengan lebih dari sepuluh rumah sakit. 

Khususnya, pihaknya akan membentuk 'fast-track' agar pasien dalam keadaan darurat bisa lebih dulu menerima layanan medis di rumah sakit umum kelas tingkat tinggi. 

Pemerintah mengubah situasi perawatan medis di rumah sakit umum tingkat tinggi dengan menurunkan porsi tempat tidur untuk pasien biasa sampai 5 hingga 15% serta menempatkan dokter profesional dan juru rawat khusus asisten dokter (PA). 

Di samping itu, pemerintah juga memperbaiki lingkungan latihan pendidikan medis bagi dokter magang, sehingga menurunkan ketergantungan terhadap dokter magang sampai 20% dari  yang sebelumnya 40 % saat ini. 

Menurut pemerintah, pihaknya bertujuan untuk menetapkan langkah reformasi layanan medis sampai akhir bulan Agustus atau awal September melalui pembahasan yang rinci antara Komisi Khusus Reformasi Medis dan kalangan medis.