Satelit pengintaian militer pertama Korea Selatan mulai memasuki fase misi penuhnya.
Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea (DAPA) mengatakan pada hari Rabu (14/08), bahwa satelit mata-mata militer pertama telah dinyatakan layak tempur oleh Kementerian Pertahanan.
Satelit tersebut diluncurkan dari pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di California pada bulan Desember lalu sebagai bagian dari proyek Seoul untuk memiliki lima satelit mata-mata militer. Dimana empat satelit lainnya merupakan Radar Aperture Sintetis (SAR), dan satu satelit yang dilengkapi dengan sensor Elektro-Optik dan Inframerah.
Selanjutnya satelit tersebut telah menjalani operasi awal, dan kalibrasi, serta uji operasional dan evaluasi. Satelit pertama yang dilengkapi dengan sensor elektro-optik dan inframerah itu baru-baru ini mengirimkan kembali gambar-gambar dengan resolusi yang baik.
DAPA memaparkan bahwa satelit itu akan meningkatkan kemampuan pemantauan independen militer Korea Selatan. Dilanjutkan pula satelit pengawasan dan pengintaian pertama buatan dalam negeri itu juga akan memungkinkan militer dalam menangkap gambar dari bagian mana pun di dunia, kapan saja, dan menganalisis berbagai target secara tepat dengan resolusi tinggi yang tersedia.
Satelit pengintaian kedua yang dilengkapi dengan SAR juga telah berhasil diluncurkan pada bulan April lalu, dan satelit ketiga dijadwalkan akan diluncurkan dalam paruh kedua tahun ini.
Peluncuran satelit militer tersebut dilakukan untuk mempertahankan keunggulan yang luar biasa, ketika Korea Utara yang juga berupaya untuk memperoleh kemampuan pengintaian berbasis ruang angkasa.