Menteri Unifikasi Kim Young-ho menyatakan pada hari Kamis (22/08) bahwa pihaknya akan mendukung aktivitas pengiriman informasi luar ke penduduk Korea Utara melalui teknologi digital.
Dalam pertemuan dengan para wartawan asing di Seoul pada hari Kamis, Menteri Kim mengatakan bahwa ada banyak pandangan untuk menggunakan teknologi canggih yang berbeda dengan akses analog dalam mengirimkan informasi luar ke masyarakat Korea Utara.
Ditambahkan pula, pemerintah akan mendukung pengembangan atau pembuatan konten oleh badan swasta di bidang HAM Korea Utara, namun rincian terkait cara untuk mengaksesnya ke Korea Utara tidak disebutkan.
Menurut Kim, upaya untuk menyesuaikan ambisi penduduk Korea Utara dalam memperoleh informasi dari luar harus tetap dilaksanakan dengan menjelaskan hasil survei dimana lebih dari 80% pembelot Korea Utara pada tahun 2016-2020 pernah menonton konten Korea Selatan seperti drama Korea dalam satu tahun sebelum membelot.
Sehubungan dengan dua warga Korea Utara yang membelot pada bulan Agustus ini, Menteri Kim mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus pembelotan itu apakah mereka dipengaruhi oleh siaran propaganda lewat pengeras suara ke arah Korea Utara atau faktor lain.
Menteri Kim menuturkan Doktrin Unifikasi yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada Hari Kemerdekaan lalu tidak berhubungan dengan unifikasi dengan perubahan status quo melalui paksaan.