Pihak kepolisian mengumumkan hasil penyelidikan kebakaran di pabrik baterai Aricell di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, yang menewaskan 23 orang dan melukai 8 orang.

Polisi mengajukan surat perintah penangkapan untuk empat orang, termasuk CEO Aricell, Park Soon-gwan dan putranya yang menjabat sebagai General Manager, Park Jung-eon.

Mereka didakwa melanggar Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menyebabkan kematian di tempat kerja. CEO Park juga didakwa melanggar Undang-Undang Hukuman Kecelakaan Berat.

Menurut penyelidikan polisi, Aricell meloloskan tes kualitas produk dengan cara penggantian sampel sejak memasok baterai sekali pakai ke militer pada tahun 2021.

Aricell diketahui telah memasok baterai senilai 4,7 miliar won kepada pihak militer dengan menggunakan cara tersebut sejak bulan Desember 2021 hingga Februari tahun ini.

Setelah dinilai tidak memadai dalam tes kualitas produk pada bulan April tahun ini, perusahaan tersebut menjalankan proses produksi secara berlebihan sejak bulan Mei karena tertekan dari tenggat waktu pengiriman baterai.

Aricell kemudian diketahui mempekerjakan pekerja kontrak yang tidak terampil dalam jumlah besar tanpa pelatihan dalam proses produksi untuk memenuhi tenggat waktu, dan kecelakaan terjadi selama proses produksi baterai lithium yang dijalankan secara berlebihan.

Aricell juga diketahui mengalami kecelakaan ledakan baterai elektrolit dua hari sebelum kebakaran terjadi, namun pihaknya terus menjalankan produksi tanpa mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan. 

Tim investigasi menjelaskan, bahwa selain penyelidikan tambahan atas kecelakaan kebakaran tersebut, pihaknya berencana untuk melakukan penyelidikan intensif tambahan terhadap tuduhan menghalangi bisnis terkait dengan pemasokan baterai militer.