Badan Intelijen Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan telah menempatkan sebanyak 250 peluncur rudal di dekat perbatasan seperti yang diklaimnya, namun terdapat keraguan apakah ada cukup rudal untuk memuat senjata tersebut.
Badan Intelijen Nasional (NIS) melaporkan penilaian tersebut dalam sidang pleno Komite Intelijen Majelis Nasional pada hari Senin (26/08).
Dalam konferensi pers dari parlemen senior komite tersebut, NIS mengakui tampaknya sulit bagi Korea Utara untuk mengamankan pasokan rudal dalam jumlah besar untuk 250 peluncur atau transporter erector launchers (TEL) karena mengirimkan rudalnya ke Rusia di tengah berlanjutnya perang melawan Ukraina.
NIS melanjutkan bahwa meskipun kekurangan rudal, namun rudal dari peluncur rudal Korea Utara dapat terbang sejauh sekitar 110 kilometer untuk mencapai wilayah selatan di provinsi Chungcheong di Korea Selatan.
Sementara itu terkait kerusakan akibat banjir baru-baru ini, NIS menuturkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Provinsi Pyongan Utara, yang mengalami kerusakan relatif lebih sedikit, karena dikhawatirkan terpaparnya fasilitas militer terkonsentrasi di Provinsi Jagang yang rusak lebih parah.
Disebutkan pula bahwa Rusia telah menawarkan bantuan pasca banjir ke Korea Utara, dan pemimpin Kim menyampaikan rasa terima kasih akan hal itu.