Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Politik

Korsel dan Selandia Baru Akan Mempercepat Diskusi Peningkatan Hubungan Bilateral

Write: 2024-09-04 14:58:04Update: 2024-09-04 15:04:10

Korsel dan Selandia Baru Akan Mempercepat Diskusi Peningkatan Hubungan Bilateral

Photo : YONHAP News

Korea Selatan dan Selandia Baru sepakat untuk mempercepat diskusi dalam meningkatkan level kerja sama bilateral mereka dari yang sebelumnya "kemitraan abad ke-21," yang dicapai pada tahun 2006, menjadi "kemitraan strategis yang komprehensif."

Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Rabu (04/09) bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon yang sedang berkunjung ke Seoul, dan mencapai kesepakatan tersebut.  

Ini menandai kunjungan pertama Luxon ke Korea Selatan sejak ia menjabat pada bulan November lalu, dan perjalanan pertama dari Perdana Menteri Selandia Baru dalam 9 tahun untuk mengadakan pembicaraan puncak bilateral sejak Maret 2015.

Sambil mengakui hubungan erat antara kedua negara, para pemimpin sepakat untuk meningkatkan pertukaran dan kerja sama bilateral di bidang perdagangan, ekonomi, ilmu pengetahuan, pendidikan, pertahanan, dan keamanan, serta masalah regional dan global.

Terlebih lagi, kedua pemimpin mengutuk keras pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berlanjut, serta kerja sama militernya dengan Rusia. Sehingga Yoon dan Luxon sepakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan denuklirisasi Korea Utara serta peningkatan dan perlindungan hak asasi manusia dalam rezim tersebut.

Selain itu, PM Luxon juga menyampaikan dukungannya terhadap peta jalan denuklirisasi dari pemerintah Seoul, yang disebut sebagai "inisiatif berani", serta "Doktrin Unifikasi 15 Agustus" yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Yoon, yang bertujuan untuk mencapai Semenanjung Korea yang bersatu, bebas, damai, dan makmur.

Kedua pemimpin juga mengecam invasi Rusia melawan Ukraina, menegaskan pentingnya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, serta menyampaikan keprihatinan atas eskalasi ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah belakangan ini.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >