Pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berlangsung hari Jumat (06/09) di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul.
Pertemuan puncak ini merupakan yang ke-12 kalinya antara Presiden Yoon dan Perdana Menteri Kishida sejak Presiden Yoon menjabat.
Sebelum pertemuan dimulai, Presiden Yoon menyatakan bahwa penting untuk melanjutkan momentum positif yang selama ini dibentuk hingga saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Kishida menyatakan bahwa kerja sama erat antara kedua negara sangat penting untuk perdamaian dan stabilitas regional.
Selain itu, terkait isu sejarah, Perdana Menteri Kishida kembali menegaskan pihaknya melanjutkan sikap kabinet Jepang sebelumnya, termasuk "Deklarasi Kim Dae-jung-Obuchi" yang berisi refleksi atas sejarah masa lalu.
Dalam pertemuan hari ini, kedua negara menandatangani 'Nota Kesepahaman Kerja Sama Perlindungan Warga Negara' dimana kedua pihak sepakat untuk melindungi warga negara satu sama lain jika terjadi krisis di negara ketiga.
Selain itu, kedua negara juga mulai melakukan kajian praktis mengenai penerapan 'Sistem Pemeriksaan Imigrasi Pra-Kedatangan' untuk menyederhanakan prosedur keluar-masuk bagi kedua warga negara.
Namun Kantor Kepresidenan menyatakan bahwa pembahasan isu pendaftaran Tambang Sado di Jepang sebagai Warisan Dunia telah selesai sebelumnya maka tidak dibahas dalam pertemuan hari ini.