Militer Korea Selatan secara resmi akan meluncurkan Komando Strategis Perlawanan Nuklir dan WMD, yang merupakan sebuah menara kendali untuk merespons ancaman nuklir dan senjata pemusnah massal (WMD) lainnya dari Korea Utara pada tanggal 1 Oktober mendatang.
Otoritas militer mengatakan pada hari Rabu (18/09) bahwa Komando Strategis akan dibentuk di bawah Kepala Staf Gabungan (JCS).
Fungsi Komando Strategis yang baru itu, akan memimpin komando terpadu atas-aset strategis militer, seperti rudal balistik tipe Hyunmoo, pesawat tempur siluman dan kapal selam berbobot 3 ribu ton, serta menangani pencegahan ancaman nuklir dan WMD Korea Utara.
Dengan peluncuran Komando Strategis itu, militer Korea Selatan akan memiliki skala struktur militer untuk merespons ancaman nuklir dan WMD Korea Utara. Sebagaimana Komando Strategis akan mengawasi sistem pertahanan "tiga poros", termasuk Korean Missile Defense (KAMD), dan Massive Punishment and Retaliation (KMPR).
Adapun, Komando Strategis itu akan menjadi mitra Komando Strategis Amerika Serikat yang mengendalikan rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), dan sistem peringatan dini nuklir.