Presiden Yoon Suk Yeol dilaporkan mengatakan bahwa ia yakin kesepakatan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan Republik Ceko akan selesai meskipun terdapat kendala hukum.
Yoon menyampaikan hal tersebut dalam sebuah wawancara tertulis dengan Reuters menjelang kunjungannya ke negara Eropa tersebut pada hari Kamis (19/09) ini, dan meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai proyek pembangunan PLTN Republik Ceko.
Dalam wawancara yang dirilis pada hari Kamis (19/09), Yoon mengatakan bahwa Korea Selatan yakin dapat mengatasi segala hambatan dalam proyek tersebut meskipun ada banding terhadap kesepakatan yang diluncurkan oleh Westinghouse dan EDF.
Sebelumnya pada bulan Juli, Republik Ceko memilih Korea Hydro and Nuclear Power (KHNP) sebagai perusahaan untuk membangun dua unit PLTN baru, namun Westinghouse yang berbasis di AS dan EDF yang berbasis di Prancis mengajukan banding atas keputusan Ceko setelah kalah dalam putaran tender terakhir.
Yoon dilaporkan menyebut bahwa Seoul dan Washington bekerja untuk menciptakan “suasana yang bersahabat” di antara para pelaku bisnis di sektor energi nuklir, dan menyatakan keyakinannya bahwa upaya ini akan membantu memfasilitasi penyelesaian yang lancar untuk setiap perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah pihak.
Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan berkomunikasi secara dekat dengan pemerintah Ceko untuk memastikan kontrak akhir diselesaikan dengan lancar, dan menekankan bahwa keberhasilan proyek tersebut merupakan hal yang "sangat penting".
Yoon juga menyebut bahwa ia akan menjajaki tanggapan bersama dengan para pemimpin Ceko untuk menangani pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara serta transaksi militer Pyongyang yang semakin meningkat dengan Rusia.