Korea Utara berkomitmen untuk secara konsisten dan tanpa batas memperkuat daya penangkal perang nuklir Korea Utara, sebagai bentuk protes atas kedatangan kapal selam bertenaga nuklir AS di Korea Selatan.
Pernyataan itu muncul sehari setelah USS Vermont memasuki pangkalan angkatan laut utama di Busan, Korea Selatan untuk mengisi kembali persediaan dan menyediakan waktu istirahat bagi para awak kapal.
Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (24/09), bahwa penangkalan perang nuklir Pyongyang harus ditingkatkan secara konsisten dan tanpa batas karena keamanan rezimnya terus terpapar pada ancaman nuklir AS.
Dia juga mengancam bahwa aset strategis AS tidak akan pernah menemukan tempat yang aman di seluruh pelabuhan dan pangkalan militer di Korea Selatan.
Terlebih lagi dalam pernyataan itu, Kim mengatakan bahwa Badan Pengintaian Dirgantara Korea Utara, sebuah badan intelijen independen di bawah pimpinan rezim, mendeteksi kedatangan kapal selam tersebut dan melaporkannya. Dimana rezim Pyongyang tampaknya berupaya untuk membanggakan kemampuan pengawasan Korea Utara.