Korea Selatan dan Slovakia mengadopsi pernyataan bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi 'kemitraan strategis'.
Presiden Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Slovakia, Robert Pizzo, di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul pada hari Senin (30/09), dengan mengatakan bahwa kedua pihak kembali memastikan pentingnya nilai-nilai bersama, seperti kebebasan, hak asasi manusia, dan supremasi hukum, yang merupakan dasar kemitraan kedua negara.
Dilanjutkan, bahwa kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama dengan lebih erat dalam isu-isu bilateral, regional, multilateral dan global.
Dengan demikian, Korea Selatan telah menjalin 'kemitraan strategis' dengan semua negara Grup Visegrad (V4) yang mencakup Slovakia, Republik Ceko, Polandia, dan Hongaria.
Terlebih lagi, di antara negara-negara Asia, Korea Selatan merupakan negara pertama yang membangun kemitraan strategis dengan Slovakia.
Dengan meningkatkan hubungan bilateral, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama di seluruh sektor, yang mencakup urusan kenegaraan, keamanan, pertahanan, ekonomi, media, dan perdagangan, hingga ilmu pengetahuan, sosial, dan budaya.
Selain itu, kedua pihak juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama energi yang komprehensif, demi memperluas landasan kerja sama di berbagai bidang energi non-karbon termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir, energi terbarukan, dan hidrogen.
Nilai perdagangan antara Korea Selatan dan Slovakia menunjukkan tren peningkatan yang terus berlanjut dari yang sebelumnya sekitar 3 miliar dolar AS pada tahun 2020, menjadi sekitar 4 miliar dolar pada tahun lalu.