Komite Presiden Khusus untuk Reformasi Medis akan meluncurkan sebuah badan estimasi pasokan dan permintaan tenaga kerja medis, untuk mendengarkan secara lebih luas pendapat dan posisi komunitas medis terkait rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa baru di fakultas kedokteran.
Seorang pejabat senior di Kantor Kepresidenan mengatakan pada hari Minggu (29/09), bahwa komite khusus untuk reformasi medis telah menyelesaikan musyawarah mengenai arah dan rencana operasi badan tersebut. Dilanjutkan, bahwa seruan komunitas medis tentang kuota penerimaan mahasiswa FK berpotensi dibahas di badan baru tersebut.
Anggota badan baru itu akan terdiri dari 10 hingga 15 orang ahli, dan kelompok medis akan diberikan hak untuk merekomendasikan mayoritas anggotanya.
Pejabat senior itu menuturkan bahwa sebagaimana komunitas medis telah meminta agar posisinya tercermin dalam proses penentuan besaran peningkatan jumlah dokter ke depan, maka Kantor Kepresidenan telah memutuskan untuk membentuk badan yang mencerminkan posisi tersebut.
Badan itu juga akan menjadi badan yang permanen dan akan menangani dalam perkiraan jumlah dokter yang dibutuhkan, berdasarkan jumlah lulusan fakultas kedokteran, struktur populasi, dan data asuransi kesehatan.