Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta perhatian penuh dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, agar para lansia dapat diakui sebagai subjek yang memiliki hak penuh dan dapat menjalani kehidupan sehari-hari yang bermartabat serta bahagia.

Komnas HAM membuat seruan tersebut pada hari Rabu (02/10), yang bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional ke-28, dengan menuturkan bahwa rasio kemiskinan kalangan lansia pada tahun 2020 mencapai 40,4%, dan angka bunuh diri per 100.000 orang pada tahun 2021 yang mencatat 42,2 kematian, merupakan angka tertinggi di antara negara-negara OECD. 

Menurut Komnas HAM, penduduk lansia dengan umur 65 tahun ke atas pada tahun 2000 telah mencapai 7% dan 14% pada tahun 2014. Terlebih lagi, populasi lansia itu akan melampaui 20% pada tahun 2025 mendatang, dimana Korea Selatan diperkirakan akan memasuki masyarakat super aged atau super tua. 

Ditambahkan, bahwa seiring dengan perubahan masyarakat yang cepat, juga semakin meningkatkan masalah yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti keterasingan, diskriminasi, pengucilan sosial, dan kemiskinan di kalangan lansia. 

Selanjutnya, Komnas HAM mengatakan bahwa pihaknya telah menetapkan tujuan untuk memperkuat hak-hak lansia dalam masyarakat yang menua, dan merekomendasikan perbaikan sistem untuk melindungi kelompok lansia dari kemiskinan, pelecehan, dan demensia. 

Dimana untuk mencapai tujuan tersebut, Komnas HAM juga telah mengadakan forum hak asasi manusia lansia secara teratur.