Kunjungan kenegaraan Presiden Yoon Seok-yeol ke Filipina meletakkan landasan dasar bagi industri pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan untuk maju ke Asia Tenggara, menyusul kawasan Timur Tengah dan benua Eropa.
Usai pertemuan puncak dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos, Jr. pada hari Senin (07/10) waktu setempat, Presiden Yoon menghadiri upcara penandatangan nota kesepahaman (MOU) untuk melakukan studi kelayakan terhadap pembangunan kembali PLTN Bataan antara Korea Hydro & Nuclear Power Coperation dan Kementerian Sumber Energi Filipina.
Pemerintah Filipina berencana akan membangun sekitar tiga unit PLTN hingga tahun 2050 mendatang. Apabila studi kelayakan proyek tersebut sukses dilakukan, maka proyek PLTN Filipina berpotensi menjadi landasan bagi Korsel untuk merintis pasar PLTN di Filipina maupun negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Kedua negara juga telah menandatangani sejumlah MOU lainnya untuk mendukung partisipasi perusahaan-perusahaan Korea Selatan dalam proyek pembangunan infrastruktur berskala besar, termasuk MOU proyek pembangunan jalan lingkar pesisir Danau Laguna dan jembatan laut PGN.
Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan juga telah menandatangani MOU Kemitraan Kerjasama Ekonomi Korea Selatan-Filipina (EIPP) dengan Administrasi Pembangunan Ekonomi Nasional Filipina.