Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara kembali mengirimkan balon sampah melewati perbatasan Korea Selatan pada Selasa (08/10) pukul 5.10 dini hari.
Sejak akhir Mei hingga hari ini, Korea Utara telah mengirimkan balon sampah sebanyak 26 kali.
Menurut otoritas militer Korea Selatan, aktivitas dari Korea Utara tersebut telah menghabiskan dana 550 juta won, atau setara dengan dana yang diperlukan untuk membeli 970 ton beras. Pengiriman balon sampah yang tidak disertai dengan provokasi militer tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kejenuhan militer dan menimbulkan konflik internal dalam masyarakat Korea Selatan.
Sementara itu, Korea Utara juga dilaporkan terus memasang ranjau darat dan membangun penghalang anti-tank di zona demliterisasi.
Pengumuman Korea Utara akan keberadaan fasilitas pengayaan uranium tingkat tinggi belum lama ini juga dinilai sebagai upaya oleh negara paling tertutup di dunia tersebut untuk meningkatkan kekuatan negosiasinya dengan Amerika Serikat usai pemilihan presiden bulan November mendatang.