Militer Korea Selatan dilaporkan telah memerintahkan unit-unitnya untuk memperketat pengawasan dan kewaspadaan terhadap Korea Utara, termasuk peningkatan kesiapan persenjataan, sebagai tanggapan atas meningkatnya ancaman dari Korea Utara.
Sebuah sumber militer mengatakan pada hari Senin (14/10) bahwa Kepala Staf Gabungan (JCS) telah mengeluarkan instruksi untuk meningkatkan kesiapan tersebut.
JCS mengatakan bahwa militer tengah mengawasi dengan seksama pergerakan pasukan Korea Utara dan mempertahankan postur kesiapsiagaannya, namun menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
Korea Utara meningkatkan ancamannya terhadap Korea Selatan, dengan menyebut bahwa pesawat tak berawak Korea Selatan yang membawa selebaran propaganda telah masuk ke Pyongyang tiga kali dalam bulan ini.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Sabtu (12/10), Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, memperingatkan Korea Selatan akan mendapatkan “bencana yang mengerikan” jika pesawat tak berawak Korea Selatan ditemukan terbang di atas ibukota Korea Utara lagi.
Selanjutnya, KCNA melaporkan pada hari Minggu (13/10) bahwa departemen staf umum militer Korea Utara telah memerintahkan unit artileri di dekat perbatasan dengan Korea Selatan untuk bersiap-siap melepaskan tembakan.