Korea Utara terdeteksi tengah bersiap untuk meledakkan jalan darat serta jalur kereta Gyeongui dan Donghae. Hal tersebut tertangkap oleh peralatan pengawasan militer Korea Selatan.
Ketua Kantor Urusan Publik Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, Lee Seong-jun mengatakan dalam pengarahan pers pada hari Senin (14/10) bahwa saat ini, rezim Pyongyang berpotensi meluncurkan kendaraan luar angkasa, meledakkan sepanjang rel kereta Gyeongui dan Donghae, atau melakukan provokasi kecil dalam rangka mengubah situasinya.
Ia menambahkan bahwa militer Korea Selatan kini tengah meningkatkan postur kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi kemungkinan tersebut.
Sebelumnya, Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada tanggal 9 Oktober lalu, menyebut bahwa sebuah proyek akan diluncurkan pertama kali pada 9 Oktober untuk sepenuhnya memutus jalur jalan dan rel kereta yang terhubung ke Korea Selatan dan membentengi area terkait di pihak rezim itu dengan struktur pertahanan yang kuat.
Korea Utara mengatakan pihaknya telah mengirimkan pesan telepon ke militer Amerika Serikat di Korea Selatan untuk mencegah kesalahpahaman dan konflik yang tidak disengaja atas proyek penutupan perbatasan tersebut.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Korea Utara telah mendistribusikan ranjau yang terbuat dari kayu berupa dedaunan ke jalan darat sekitar Jalur Kereta Gyeongui pada bulan November tahun lalu dan memasang ranjau darat di Jalur kereta Donghae pada bulan Desember tahun yang sama.
Tidak hanya itu, Korea Utara juga telah membongkar pagar di jalan Jalur Donghae dan lampu jalan di jalan Jalur Gyeongui masing-masing pada bulan Maret dan April tahun ini.
Di sisi lain, JCS menegaskan bahwa jika Korea Utara melakukan provokasi, maka pihak militer akan merespons dengan keras sebagai bentuk pembelaan diri, dan tengah melakukan operasi sambil mengambil tindakan untuk melindungi keselamatan tentara dan warga negara.
Adapun JCS telah memerintahkan unit-unitnya untuk memperkuat pengawasan dan kewaspadaan, serta meningkatkan kesiapan senjata dalam menanggapi ancaman Korea Utara yang semakin meningkat.