Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa Korea Utara tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatannya ketika kedaulatan rezim dilanggar oleh Korea Selatan, dan menyebut Korea Selatan sebagai "negara asing dan tidak bersahabat".
Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA), mengatakan pada hari Jumat (18/10) bahwa Kim membuat pernyataan tersebut ketika menginspeksi markas Korps ke-2 tentara Korea Utara pada hari sebelumnya.
Kim dilaporkan menyebut bahwa peledakan jalan yang menghubungkan Korea Utara dengan Korea Selatan tidak hanya berarti "penutupan fisik tetapi juga akhir dari hubungan jahat" dengan Seoul yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Kim menambahkan bahwa ledakan itu juga berarti penghapusan sepenuhnya kesadaran yang tidak berguna tentang sesama warga negara dan ide reunifikasi yang tidak masuk akal.
Kim kemudian memperingatkan bahwa jika kekuatan ofensif Korea Utara digunakan dalam kondisi yang mengancam, maka hal itu merupakan tindakan pembalasan yang sah terhadap "negara musuh", dan bukan terhadap saudara sebangsa.