Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui mengatakan bahwa sebelas negara yang terlibat dalam Tim Pemantau Sanksi Multilateral (MSMT) untuk implementasi resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) pada hari Minggu (20/10) Choe mengatakan bahwa sistem pemantauan baru yang dipimpin oleh Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang benar-benar melanggar hukum karena tidak memiliki alasan dan tujuan.
Menlu Korea Utara itu mengatakan bahwa tindakan sepihak oleh Washington dan para pengikutnya mengancam dasar hubungan internasional dan lingkungan keamanan global, dan bahwa upaya Amerika Serikat untuk mengubah dunia melalui penyalahgunaan kekuasaan diperkirakan akan mempercepat munculnya solidaritas anti-Amerika Serikat di seluruh dunia.
Tim pemantau diluncurkan pada hari Rabu untuk menggantikan panel ahli di bawah komite sanksi DK PBB, yang dibubarkan pada akhir April setelah Rusia memveto perpanjangan masa kerjanya.
Terkait tuduhan Pyongyang atas penyusupan pesawat tak berawak Seoul, Menlu Korsel mengangkat tanggung jawab Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa Washington juga akan dimintai pertanggungjawaban karena melanggar kedaulatan rezim Korut.