Partai politik Korea Selatan terus menyuarakan dugaan kuat atas bergabungnya pasukan Korea Utara dalam perang Rusia di Ukraina.
Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa menyampaikan bahwa berbagai bukti adanya pengerahan pasukan Korea Utara yang secara jelas terungkap, dan menentukannya sebagai tantangan serius yang bertentangan dengan hukum internasional serta ketertiban keamanan global.
Adapun PPP sangat khawatir mengenai dampak yang akan didapatkan Korea Utara jika mengirimkan tentaranya untuk bergabung dengan Rusia dalam melawan Ukraina.
Ketua Fraksi partai berkuasa, Choo Kyong-ho mengungkapkan bahwa hal ini adalah masalah yang sangat serius apabila Rusia akan menyediakan teknologi militer penting seperti teknologi rudal balistik antar-benua ICBM ke Korea Utara untuk masuk ke atmosfer sebagai imbalan atas pengiriman pasukan tersebut.
Tidak hanya itu, Choo juga mengangkat isu bahwa Rusia berpotensi membantu Korea Utara untuk mengamankan statusnya sebagai negara pemilik nuklir, atau melakukan intervensi militer saat terjadinya keadaan darurat di Semenanjung Korea.
PPP meminta pemerintah untuk menjaga postur keamanan sepenuhnya, sambil menyerukan kerja sama bipartisan dari partai oposisi untuk mendorong resolusi yang mengecam Korea Utara.
Sementara itu partai oposisi utama, Partai Demokrat Korea (DP) pun ikut mengutuk bahwa pengiriman pasukan Korea Utara untuk mendukung Rusia dianggap sebagai isu yang sangat serius.
Namun DP menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh menjadikan Rusia sebagai musuh dan harus melayani kepentingan nasional secara fleksibel dalam urusan luar negeri.