Korea Utara tetap bungkam terhadap pernyataan pemerintah Korea Selatan tentang pengiriman pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat (18/10) bahwa Korea Utara dipastikan telah mengirimkan sekitar 1.500 tentaranya ke Vladivostok, Rusia dalam pengiriman tahap pertama.
Namun hingga hari Senin (21/10) pukul 14.00, media rezim Korea Utara, termasuk Korean Central Television, Rodong Sinmun, dan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) belum memberikan tanggapan terkait masalah tersebut.
Mengenai tuntutan komunitas internasional mengenai Korea Utara yang memasok senjatanya ke Rusia, rezim Pyongyang sejauh ini mengambil respons yang aktif dengan menyebutnya sebagai berita palsu, namun rezim itu tidak memberikan tanggapan terkait pengiriman pasukannya.
Rusia pun tetap bungkam dan tidak mengeluarkan respons resminya sejak pengumuman dari badan intelijen Korea Selatan tersebut.