Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Antar-Korea

Korut: Pesawat Nirawak Korsel Yang Jatuh di Pyongyang Lepas Landasan Dari Pulau Baengnyeong

Write: 2024-10-28 14:19:01Update: 2024-10-28 16:22:19

Korut: Pesawat Nirawak Korsel Yang Jatuh di Pyongyang Lepas Landasan Dari Pulau Baengnyeong

Photo : YONHAP News

Otoritas Korea Utara kembali mengklaim bahwa pihak yang mengirimkan pesawat nirawak atau drone yang memasuki Pyongyang adalah militer Korea Selatan, dan titik lepas landas pesawat tersebut adalah di Pulau Baengnyeong di Laut Barat. Klaim Korea Utara itu disebutkan berdasarkan hasil dari pembongkaran dan analisis drone itu. 

Media Korea Utara, Rodong Sinmun melaporkan pada hari Senin (28/10) bahwa Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Utara mengumumkan hasil investigasi terakhir dari insiden provokasi pelanggaran kedaulatan yang mengonfirmasi titik lepas landas, rute intrusi, dan tujuan intrusi drone dari Korea Selatan.

Jubir itu mengatakan bahwa sebagai hasil analisis program kendali penerbangan drone oleh kelompok investigasi gabungan yang melibatkan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keamanan Negara, drone tersebut lepas landas dari Pulau Baengnyeong pada tanggal 8 Oktober, pukul 23:25 dan menyerbu wilayah udara Korea Utara, melalui wilayah di sekitar Kabupaten Jangyeon-gun dan Pulau Chodo, Provinsi Hwanghae Selatan, ke perairan sekitar Pulau Joap Selatan, dan kemudian melewati Distrik Chollima di Kota Nampo sebelum menginvasi wilayah udara ibu kota Korea Utara.

Dilanjutkan bahwa pada tanggal 9 Oktober, pukul 01:35 dini hari, selebaran propaganda politik tersebar di wilayah antara gedung Kementerian Luar Negeri dan Stasiun Seungri di kereta bawah tanah.

Jubir itu juga mengatakan, bahwa dalam program pengendalian penerbangan, tercatat ada 238 rencana penerbangan dan catatan penerbangan antara 5 Juni 2023 hingga 8 Oktober 2024 dan semuanya mengenai data penerbangan di wilayah Korea Selatan kecuali data pada 8 Oktober.

Sejumlah bukti yang dikumpulkan itu menyatakan tujuan penyusupan drone adalah untuk menyebarkan propaganda politik anti-Korea Utara dan pelakunya dikatakan jelas adalah preman militer Korea Selatan.

Dia juga mengancam bahwa peringatan terakhir terhadap provokasi politik dan militer yang berbahaya dan sembrono telah dikeluarkan.

Selain itu, Rodong Sinmun juga merilis grafik buatannya yang menunjukkan jalur penerbangan drone tersebut pada 8 Oktober. 

Menurut rencana penerbangan, drone itu dijadwalkan berangkat dari Pulau Baengnyeong, menuju utara sepanjang pantai barat, memasuki wilayah udara di atas Pyongyang, dan kemudian kembali ke Pulau Baengnyeong dengan rute yang sama, namun ternyata jatuh di Pyongyang.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >