Kementerian Lingkungan Hidup dan Program Lingkungan PBB (UNEP) mengumumkan pada hari Senin (28/10) bahwa Pulau Jeju terpilih sebagai lokasi upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia untuk tahun depan yang akan diperingati pada tanggal 5 Juni 2025.
Korea Selatan terpilih menjadi tuan rumah untuk gelaran upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu untuk pertama kalinya dalam 28 tahun sejak tahun 1997 lalu.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati untuk memperingati Konferensi Lingkungan Manusia PBB yang pertama di Stockholm, Swedia, pada tahun 1972.
Pada saat itu, konferensi tersebut mengadopsi Deklarasi Lingkungan Manusia alias Deklarasi Stockholm yang menyerukan penyelesaian masalah lingkungan melalui kerja sama global, dan sepakat untuk mendirikan UNEP.
Korea Selatan telah melakukan proses pemilihan lokasi setelah berhasil menarik penyelenggaraan acara tersebut pada September tahun lalu.
UNEP menyatakan, Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun depan akan menjadi momen untuk menekankan pentingnya untuk pengurangan pencemaran plastik, dimana Pertemuan Komisi Negosiasi Antarpemerintah ke-5 untuk perjanjian pengurangan pencemaran plastik, akan digelar di Korea Selatan pada bulan depan akan turut memberikan sinergi.
Secara khusus, UNEP menaruh perhatian pada fakta bahwa Pulau Jeju telah memperkenalkan ‘sistem deposit untuk gelas sekali pakai’ dan berkomitmen untuk mencapai 'bebas plastik' hingga tahun 2040.
UNEP menyatakan bahwa Pulau Jeju adalah pulau yang terkenal dengan keindahan alamnya, dan memimpin upaya kebijakan Korea Selatan dalam menghadapi pencemaran plastik.
Dijelaskan, bahwa Pulau Jeju adalah daerah pertama di Korea Selatan yang menerapkan sistem deposit untuk gelas sekali pakai dan memiliki visi untuk bebas dari pencemaran plastik hingga tahun 2040 dan sedang menjalankan rencana yang disebut "2040 Jeju Tanpa Plastik".
Pulau Jeju berencana untuk mengurangi jumlah limbah plastik yang dibuang menjadi 33.086 ton pada tahun 2040, penurunan sebesar 50% dibandingkan dengan 66.171 ton pada tahun 2020.
Selain itu, pulau itu menargetkan tingkat daur ulang plastik mencapai 100% pada tahun 2040, dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan 49,2% pada tahun 2020.