Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa delegasi Korea Selatan akan mengunjungi Ukraina untuk berbagi informasi mengenai pasukan Korea Utara di Rusia, serta mendiskusikan cara terbaik untuk bekerja sama dengan para pejabat intelijen dan pertahanan Ukraina. 

Kantor Kepresidenan mengatakan pada hari Senin (28/10) bahwa Yoon mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, saat membahas berbagai langkah bertahap dalam menanggapi kehadiran pasukan tersebut.  

Dalam pembicaraan via telepon kedua mereka dalam seminggu, Yoon mengatakan kepada Rutte bahwa Korea Selatan akan terus berkonsultasi erat dengan NATO, dan menyatakan harapan bahwa di bawah kepemimpinan Rutte, NATO akan melipatgandakan upayanya untuk mencegah interaksi ilegal antara Moskow dan Pyongyang dalam solidaritas dan koordinasi dengan negara-negara anggota NATO.

Rutte mengatakan bahwa kerja sama militer ilegal antara Rusia dan Korea Utara, termasuk pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, semakin memperuncing konflik, yang menurutnya merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan kemakmuran masyarakat internasional. 

Kepala NATO juga berterima kasih kepada Korea Selatan yang telah mengirimkan delegasi dengan cepat untuk berbagi informasi dengan anggota NATO.

Rutte menambahkan bahwa keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang Ukraina merupakan “prioritas utama” bagi NATO, dan menyatakan harapannya bahwa NATO dan Korea Selatan akan terus berbagi informasi dan terus mendiskusikan langkah-langkah penanggulangan.