Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik antar benua (ICBM) dengan sudut yang tinggi pada hari Kamis pagi (31/10).

JCS menyebut pihaknya mendeteksi peluncuran itu dari daerah Pyongyang sekitar pukul 07:10 pagi, dan menambahkan bahwa rudal tersebut ditembakkan dengan sudut yang curam dan terbang sekitar seribu kilometer sebelum mendarat di perairan di sebelah timur. 

Militer Korea Selatan selanjutnya memperkuat pemantauan dan kewaspadaan serta berbagi informasi dengan Amerika Serikat dan Jepang, sambil mempertahankan postur kesiapsiagaan penuh.

Pemerintah Jepang mengatakan bahwa rudal tersebut tampaknya mendarat di luar zona ekonomi eksklusif negara itu, yakni di perairan sebelah barat Pulau Okushiri, Hokkaido.

Peluncuran itu terjadi beberapa jam setelah para Menteri Pertahanan Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan Pertemuan Konsultasi Keamanan tahunan di Washington dan mengutuk pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dengan "sangat keras".

Peluncuran ICBM Korea Utara itu merupakan kali pertama sejak 18 Desember tahun lalu, ketika mereka melakukan uji coba ICBM Hwasong-18.

Sementara itu Korea Utara terakhir kali menembakkan rudal balistik pada tanggal 18 September, ketika meluncurkan rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek taktis baru yang diberi nama Hwasongpho-11 Da-4.5, yang mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 4,5 ton.