Korea Utara mengatakan pada hari Jumat (01/11) bahwa rudal yang diluncurkan pada hari sebelumnya adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang dijuluki Hwasong-19, dan menyebutnya sebagai versi "pamungkas".
Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) mengatakan bahwa Administrasi Rudal berhasil melakukan uji coba rudal baru tersebut di bawah arahan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
KCNA mengatakan bahwa rudal tersebut meluncur hingga ketinggian maksimal 7.867 kilometer dan terbang sejauh 1.000 kilometer selama 86 menit sebelum mendarat di target yang telah ditentukan di perairan terbuka di lepas pantai Laut Timur.
Kim Jong-un dilaporkan menyatakan kepuasannya atas keberhasilan uji coba ICBM tipe baru itu, dan mengatakan bahwa posisi hegemonik yang telah diperoleh rezimnya dalam pengembangan sarana pengiriman nuklir "tidak dapat diubah."
Laporan itu menyebut sistem senjata yang disempurnakan dari ICBM Hwasong-19, bersama dengan Hwasong-18, akan menjalankan misi dan tugas sebagai sarana inti utama dalam mempertahankan rezim Korea Utara, menahan tindakan agresi musuh secara menyeluruh dan melindungi keamanan nasional.