Korea Selatan dan Kanada mengecam pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia untuk mendukung serangan militernya di Ukraina, dan menyebutnya sebagai "eskalasi besar" dari ketegangan yang mengancam keamanan di Eropa dan kawasan Indo-Pasifik.
Kecaman tersebut muncul dalam sebuah pernyataan bersama setelah pertemuan pertama Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara di Ottawa pada hari Jumat (01/11) sebagai tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kemitraan strategis komprehensif kedua negara pada bulan Mei lalu.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul, Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly, dan Menteri Pertahanan Bill Blair.
Kedua belah pihak mengutuk keras peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Seoul dan Ottawa mengatakan bahwa mereka memantau dengan seksama apa yang mungkin diberikan Rusia kepada Korea Utara sebagai imbalan atas penyediaan senjata dan pasukan Pyongyang, dimana mereka berkomitmen untuk secara aktif mencari berbagai langkah tambahan dengan komunitas internasional.
Para menteri juga mengecam peluncuran rudal Korea Utara yang terus berlanjut, termasuk uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-19 pada hari Kamis (31/10), dan menyerukan agar Korea Utara melucuti senjata pemusnah massalnya secara menyeluruh, dapat diverifikasi, dan tidak dapat dipulihkan.