Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Senin (04/11) menyampaikan kekhawatirannya, bahwa kerja sama militer Korea Utara dan Rusia yang ilegal berpotensi menjadi ancaman besar dalam keamanan Korea Selatan.
Dalam pidato parlemen terkait rencana anggaran tahun depan yang dibacakan oleh Perdana Menteri Han Duck-soo, Presiden Yoon melontarkan bahwa Korea Selatan telah memperkuat daya pencegahan nuklir dengan maksimal dalam menghadapi ancaman Korea Utara, setelah mengoperasikan sistem pencegahan yang diperluas berdasarkan Deklarasi Washington pada bulan April tahun lalu.
Ia berkomitmen untuk mempersiapkan tindakan respons secara menyeluruh dengan meninjau segala kemungkinan yang akan terjadi, untuk menjaga kestabilan keamanan yang lebih kuat.
Dilanjutkan bahwa pemerintah akan mewujudkan visi untuk menjadi negara penting global di bawah aliansi Seoul dan Washington yang solid, serta kerja sama trilateral Seoul, Washington, dan Tokyo yang erat.
Di sisi lain, Presiden Yoon mengakui bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Korea Selatan tampak sudah mulai pulih kembali, namun kecepatan pemulihan tersebut masih jauh dari yang diharapkan.
Selanjutnya, Presiden Yoon mengimbau pentingnya untuk mereformasi struktur sosial demi melanjutkan kesejahteraan nasional dan menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Demikian ia menegaskan reformasi empat bidang, yakni pensiun, ketenagakerjaan, pendidikan, dan layanan kesehatan merupakan tugas mendesak yang harus segera dilaksanakan untuk kelangsungan negara.
Yoon berkomitmen agar pemerintah dapat melakukan sepenuhnya empat reformasi utama itu, meskipun terdapat berbagai tantangan yang dihadapi.