Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cho Tae-yul dan Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Philip Goldberg pada hari Senin (04/11) telah menandatangani perjanjian SMA ke-12 yang akan resmi diterapkan mulai tahun 2026 mendatang.
Dokumen untuk pelaksanaan rincian SMA itu juga ditandatangani oleh pejabat dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Komando Pasukan AS di Korea Selatan (USFK).
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan akan menyerahkan dokumen SMA dan rincian pelaksanaan yang ditandatangani kepada Majelis Nasional Korea Selatan dalam waktu dekat, untuk mendapatkan persetujuan ratifikasi.
Mosi kesepakatan ratifikasi harus diperiksa oleh Komite Urusan Diplomasi dan Unifikasi di parlemen dan bisa diloloskan dalam rapat paripurna apabila lebih dari separuh anggota parlemen dari total jumlah anggota yang didaftarkan menyetujuinya.
Sejalan dengan SMA yang berlaku selama 5 tahun ke depan mulai tahun 2026 mendatang, Korea Selatan menetapkan anggaran sebesar 1 triliun 519 miliar won sebagai biaya pertahanan tahun 2026 yang ditanggung Korea Selatan dengan naik 8,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana kemudian akan membayar biaya pertahanan sesuai dengan kenaikan harga konsumen setiap tahun.
Korea Selatan dan AS mulai bernegosiasi untuk SMA pada bulan April lalu, dan telah merampungkan negosiasi tersebut dalam 5 bulan.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa perjanjian kali ini berkontribusi untuk menyediakan pasukan militer AS di Korea Selatan dan meningkatkan postur pertahanan gabungan antara kedua negara.