Pemerintah Korea Selatan memberikan respons yang positif atas hasil pemilu Botswana, Afrika yang berhasil menggantikan pemerintahan untuk pertama kali dalam 58 tahun, dan juga berharap untuk dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah yang baru.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya menyambut hangat atas terpilihnya Ketua Gabungan Partai Oposisi Botswana, Duma Boko sebagai Presiden Botswana yang baru dari hasil pemilu yang berlangsung pada tanggal 30 Oktober lalu.
Ditambahkan pula, pihaknya berharap agar Korea Selatan dapat mengembangkan hubungan kerja sama yang berorientasi pada masa depan dengan pemerintah Botswana yang baru.
Kementerian tersebut juga mengapresiasi tinggi mantan Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi menerima hasil pemilu dengan lapang dada dan berkontribusi untuk mengembangkan demokrasi Botswana melalui transisi kekuasaan tanpa masalah.
Dalam gelaran pemilu tanggal 30 Oktober lalu, partai oposisi utama berhasil mendominasi 35 kursi di antara 61 kursi, namun partai berkuasa, Partai Demokrat Botswana (BDP) kalah karena hanya menduduki 6 kursi.
Akibatnya, BDP yang berhasil menampilkan 5 orang Presiden dalam masa kekuasaan selama 58 tahun setelah merdeka dari Inggris pada tahun 1966 lalu, kehilangan kekuasaannya dalam pemilu kali ini.
Sementara itu, Presiden terpilih Duma Boko yang berusia 54 tahun adalah politikus yang berkarier sebagai pengacara, dan berhasil menjadi Presiden Botswana untuk pertama kali dalam tiga kali pencalonan diri sebagai presiden setelah tahun 2014 dan 2019 lalu.