Presiden Yoon Suk Yeol berpendapat bahwa kerja sama trilateral antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang akan tetap berjalan lancar di bawah pemerintahan Donald Trump nanti.

Presiden Yoon dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kepresidenan Yongsan pada hari Kamis (07/11) mengatakan, bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Terpilih AS, Donald Trump selama sekitar 10 menit pada Kamis pagi ini.

Presiden Yoon melanjutkan, bahwa pada masa jabatan kepresidenan Trump sebelumnya, struktur kerja sama korporat antara Korea Selatan, AS, dan Jepang dirancang dengan baik hingga mengarah pada kerja sama ekonomi dan keamanan trilateral, serta membantu mengembangkan kepemimpinan global bersama.

Yoon menjelaskan bahwa dirinya bersama Trump telah membahas tentang kerja sama trilateral itu dengan positif dan sepakat untuk segera bertatap muka dalam waktu dekat.

Ketika Presiden Yoon mengatakan bahwa Korea Utara sedang melakukan provokasi seperti balon sampah, gangguan GPS, rudal balistik antarbenua (ICBM), dan rudal balistik jarak pendek (SRBM), Trump mengatakan, bahwa ia terkejut mendengarkan hal itu.

Mengenai permintaan perusahaan Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam industri pembuatan kapal AS, Trump membalas bahwa industri pembuatan kapal AS, termasuk kapal militer, telah banyak mengalami kemunduran, dan dirinya akan berpartisipasi secara aktif karena hal tersebut terkait dengan keamanan dan ekonomi AS.

Menanggapi kekhawatiran mengenai kenaikan tarif yang dilakukan pemerintahan Trump dan tuntutan negosiasi ulang FTA Korea Selatan dan AS, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat serta persiapan untuk melindungi nilai risiko sudah lama dilakukan.

Presiden Yoon juga menyebut bahwa pihaknya tidak akan mengesampingkan kemungkinan dukungan senjata langsung ke Ukraina dan akan mengubah metode dukungan secara perlahan yang bergantung pada tingkat keterlibatan militer Korea Utara dalam perang Ukraina.

Ditambahkan, bahwa Korea Selatan telah menerima banyak bantuan dari komunitas internasional ketika berada dalam masa-masa sulit, sehingga wajar jika Korea Selatan membantu negara-negara yang menderita karena invasi ilegal.