Di tengah merebaknya penyakit batuk rejan atau pertusis yang meningkat tajam secara global, terdapat kasus kematian akibat infeksi bakteri ini untuk pertama kali di Korea Selatan, sejak data statistik terkait dikumpulkan pada tahun 2011.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada hari Selasa (12/11) mengungkapkan bahwa seorang balita di bawah umur 2 bulan yang sempat dirawat di rumah sakit karena sakit batuk rejan, telah meninggal dunia pada tanggal 4 November lalu akibat gejala yang memburuk.
Balita tersebut diketahui belum menerima vaksinasi batuk rejan yang pertama, dan terkonfirmasi positif penyakit tersebut pada tanggal 31 Oktober setelah mengunjungi rumah sakit dengan gejala batuk berdahak.
Pada minggu pertama bulan November tahun ini, terdapat 30.332 orang di Korea Selatan yang terinfeksi pertusis, dengan menunjukkan lonjakan tajam jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai hanya 292 kasus.
KDCA melanjutkan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada anak dan remaja dengan rentang usia 7 hingga 19 tahun yang menyumbangkan 87,7% dari total kasus batuk rejan di Korea Selatan.