Para pemimpin Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang mengumumkan pembentukan sekretariat untuk kerja sama trilateral mereka, serta mengecam keras keputusan Korea Utara dan Rusia yang meningkatkan perang Moskow secara berbahaya di Ukraina, saat mereka bertemu di sela-sela pertemuan multilateral di Peru pada hari Jumat (15/11) waktu setempat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, mengeluarkan pernyataan bersama setelah mereka menggelar pertemuan trilateral di Lima, Peru di sela-sela gelaran KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC).

Mereka menyatakan bahwa sekretariat baru itu nantinya akan menjadi wadah untuk memastikan tugas yang dilakukan bersama dapat selaras dengan tujuan dan implementasi untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang berkembang, terhubung, tangguh, stabil, dan aman.

Presiden Yoon menekankan pembentukan sekretariat trilateral itu untuk mengoordinasikan dan mengimplementasikan komitmen bersama sebagai langkah penting untuk memperdalam kerja sama.

Pertemuan itu menyusul KTT Camp David pada Agustus 2023 lalu, dimana Biden, Yoon, dan mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berkomitmen untuk memperkuat kerja sama melalui konsultasi, pembagian informasi, serta tanggapan yang selaras terhadap ancaman bersama.

Presiden Biden yang akan segera selesai dari jabatannya juga mengungkapkan harapan dan ekspektasinya bahwa hubungan trilateral itu dibangun untuk bertahan lama. 

Selanjutnya, Ishiba menggemakan pentingnya kolaborasi trilateral dalam mengatasi tantangan regional, terutama ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.

Meskipun masih ada pertanyaan tentang masa depan kerja sama multilateral di bawah masa jabatan kedua Trump, Yoon menyatakan harapannya bahwa kerangka kerja trilateral akan terus mendapatkan dukungan bipartisan di AS untuk mengatasi tantangan keamanan bersama di kawasan tersebut.