Presiden Yoon Suk Yeol dan para pemimpin dari empat negara lainnya telah mengadopsi pernyataan bersama yang menyerukan agar semua anggota PBB untuk mematuhi Piagam PBB dan resolusi Dewan Keamanan, di tengah kekhawatiran atas peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia.
Para pemimpin kelompok MIKTA yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia mengeluarkan pernyataan pers bersama setelah pertemuan di sela-sela KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, hari Senin (18/11) waktu setempat.
Dalam pernyataan bersama itu, para pemimpin MIKTA menegaskan komitmen dan kerja sama mereka untuk pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan keamanan global, serta tata kelola global.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa di tengah berbagai krisis dan konfrontasi geopolitik, para pemimpin MIKTA menegaskan kembali komitmen mereka terhadap dunia yang aman, damai, adil, setara, inklusif, berkelanjutan, dan sejahtera. Mereka juga menyerukan kepada semua negara anggota PBB untuk menjunjung tinggi Piagam PBB dan Resolusi PBB, termasuk yang diadopsi oleh Dewan Keamanan.
Kantor Kepresidenan mengatakan bahwa para pemimpin MIKTA menekankan dukungan dan komitmen mereka terhadap resolusi PBB di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kerja sama militer ilegal antara Korea Utara dan Rusia.