Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengkritik keras kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia pada KTT G-20 di Brasil.
Yoon mengeluarkan kritik tersebut pada hari Senin (18/11) waktu setempat, dalam sebuah pidato sesi pertama KTT G-20 yang berlangsung selama dua hari di Rio de Janeiro, tepat setelah pidato Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang menghadiri KTT tersebut mewakili Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Wakil Penasihat Keamanan Nasional, Kim Tae-hyo, Presiden Yoon dengan tegas menyerukan penghentian segera kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang, serta mendesak masyarakat internasional untuk bergabung untuk menghentikannya.
Setelah pidato Yoon, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba juga mendukung kritik tersebut bersama dengan para pemimpin Uni Eropa, Kanada, dan Australia.
Kim mengatakan para pemimpin Jerman dan Jepang juga mengkritik kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia selama sesi kedua.
Sementara itu Kantor Kepresidenan mengatakan bahwa Yoon seharusnya mengadakan pembicaraan bilateral terpisah pada hari Senin dengan para pemimpin Afrika Selatan, Indonesia, dan Meksiko di sela-sela KTT G-20, namun dibatalkan karena sesi G-20 berakhir lebih lambat dari yang dijadwalkan.