Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Kamis (28/11) bertemu dengan utusan khusus pemerintah Ukraina yang sedang mengunjungi Korea Selatan.
Dalam pertemuan itu, kedua pemerintah memutuskan untuk memperkuat kerja sama dalam merespons pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia. Namun meski demikian tidak diumumkan adanya pembahasan tentang isu dukungan senjata.
Setelah pertemuan dengan Presiden Yoon, utusan khusus dari Ukraina itu bertemu dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun dan Direktur Keamanan Nasional, Shin Won-sik untuk membahas kerja sama bilateral.
Menurut Kantor Kepresidenan, utusan tersebut memaparkan tentang situasi perang di Ukraina dan tren pengiriman pasukan Korea Utara, kemudian menyampaikan harapannya untuk memperkuat kerja sama dengan Korea Selatan.
Namun, Kantor Kepresidenan sama sekali tidak menyebut adanya pembicaraan tentang dukungan senjata yang telah diperhatikan. Hal itu kontras dengan apa yang diungkapkan Ukraina sebagai agenda inti bahkan sebelum kunjungan utusan khususnya ke Korea Selatan.
Meski demikian, Kantor Kepresidenan menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk terus berbagi informasi mengenai pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia, termasuk transfer teknologi persenjataan antara Rusia dan Korea Utara, serta akan menjalin kerja sama dengan negara-negara sahabat.
Secara khusus, Kantor Kepresidenan juga menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintahan Biden maupun pihak Presiden terpilih Donald Trump terkait hal tersebut.