Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan kepada Menteri Pertahanan Rusia, Andrei Belousov bahwa rezim Pyongyang akan tetap mendukung kebijakan Rusia untuk integritas teritorialnya. 

Kantor Pusat Berita Korea Utara (KCNA) mengabarkan hal tersebut pada hari Minggu (30/11), bahwa dalam kunjungan Menteri Pertahanan Rusia pada hari Jumat (29/11), Kim Jong-un mengungkapkan bahwa keputusan Amerika Serikat dan Barat mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia adalah hasil dari intervensi militer langsung mereka dalam konflik teritorial Rusia.  

Kim berpendapat bahwa Moskow berhak untuk berperang dalam membela diri dengan mengambil tindakan keras untuk meluncurkan rudal balistik 'Oreshnik', yang dapat membawa hulu ledak nuklir yang besar, sebagai respons terhadap peluncuran ATACMS dan Storm Shadow.

Para pakar meyakini bahwa lawatan Menteri Pertahanan Rusia ke Pyongyang kali ini bertujuan untuk meminta pengerahan tambahan tentara Korea Utara dan bantuan senjata, termasuk rudal. 

Diperkirakan pula bahwa Rusia akan memberikan teknologi militer dan sumber energi sebagai imbalan atas dukungan Korea Utara dalam perang Rusia melawan Ukraina.