Korea Selatan dan Kyrgyzstan secara resmi membentuk hubungan kemitraan komprehensif untuk pertama kali dalam 32 tahun setelah terjalinnya hubungan diplomasi.
Presiden Yoon Suk Yeol dan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov menggelar pertemuan puncak pada hari Selasa (03/12) di Kantor Kepresidenan Seoul dan mengadopsi pernyataan bersama mengenai pembentukan hubungan kemitraan strategis dan komprehensif.
Kedua pemimpin negara itu menegaskan tekad kuat untuk melakukan kerja sama di berbagai bidang yang mencakup urusan politik, perdagangan, investasi, pembangunan, lingkungan hidup dan iklim, energi, serta jaringan pasokan.
Secara khusus kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang energi dan jaringan pasokan melalui nota kesepahaman (MoU) bidang energi dan mineral inti.
Selain itu, kedua negara juga menandatangani 10 jenis dokumen kerja sama untuk Kerangka Promosi Perdagangan dan Investasi (TIPF), perjanjian dasar untuk kerja sama menghadapi perubahan iklim, Dana Kerja Sama Pembangunan Ekonomi (EDCF), kerja sama bidang pendidikan, teknologi informasi dan telekomunikasi, dan masih banyak lagi.
Presiden Yoon mengatakan bahwa Seoul ingin mengembangkan hubungan dengan Kyrgyzstan yang merupakan mitra penting di kawasan Asia Tengah berdasarkan Inisiatif Kerja Sama Jalur Sutera antara Korea Selatan dan Asia Tengah.
Presiden Japarov juga menjawab bahwa dirinya akan bertukar pandangan untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan Korea Selatan.
Sementara itu, Kyrgyzstan menyatakan dukungan terhadap 'Doktrin Unifikasi 15 Agustus' dan 'Inisiatif Berani' pemerintah Seoul, serta mendesak Korea Utara untuk mematuhi Piagam PBB dan resolusi Dewan Keamanan PBB.