Pengumuman mendadak Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Selasa malam (03/12) telah memicu dinamika politik dengan parlemen, yang membuat kancah politik tampaknya semakin terjebak pada kekacauan yang tidak dapat diprediksi.
Anggota parlemen dari kubu partai oposisi Korea Selatan tengah berfokus untuk mengupayakan pengunduran diri Presiden Yoon, dengan menyebut pemakzulan atau pengunduran diri secara sukarela.
Enam partai oposisi, termasuk oposisi utama Partai Demokrat (DP), pada hari Rabu (04/12) telah mengajukan mosi yang meminta pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol kepada Majelis Nasional Korea Selatan.
Total 191 anggota parlemen dari enam partai oposisi, kecuali Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa, mendukung mosi pemakzulan Presiden Yoon tersebut.
Koalisi anggota parlemen dari partai oposisi mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengusulkan rancangan undang-undang untuk memakzulkan Presiden Yoon dalam sidang pleno hari Kamis (05/12) besok, dan kemudian akan menggelar pemungutan suara 6 atau 7 hari setelahnya.
Sementara itu, PPP mengadakan pertemuan komite anggota tertinggi dan rapat umum darurat untuk membahas tanggapan atas kekacauan politik saat ini.