Konferensi pers dan aksi unjuk rasa dengan lilin untuk mengecam deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol berlangsung di 30 lokasi di seluruh negeri pada hari Rabu (04/12). 

Pada Rabu malam, aksi unjuk rasa dari masyarakat yang membawa lilin digelar di Gwanghwamun, Seoul, dengan meminta pengunduran diri pemerintahan Yoon Suk Yeol. 

Serikat Buruh Demokratik Korea dan organisasi masyarakat sipil menggelar aksi demo bertajuk 'Gerakan Warga untuk Pengunduran Diri Yoon Suk Yeol' di Gwanghwamun.

Pihak penyelenggara memperkirakan jumlah peserta aksi demo itu mencapai sekitar 10.000 orang sementara pihak kepolisian memperkirakan sekitar 2.000 orang.

Mereka membawa lilin sambil meneriakkan slogan seperti "Yoon Suk Yeol mundur," "Rakyat telah menang," dan "Wujudkan kedaulatan rakyat."

Setelah aksi unjuk rasa selesai, mereka melakukan pawai menuju Kantor Kepresidenan di Yongsan.

Selain aksi unjuk rasa di dalam negeri, aksi unjuk rasa untuk mendesak pengunduran diri Presiden Yoon Suk Yeol juga berlangsung di Amerika Serikat.

Sekitar 20 warga Korea di AS, anggota perhimpunan 'Aksi Darurat Warga Korea di AS untuk Mengecam Darurat Militer Ilegal Yoon Suk Yeol dan Menuntut Pemakzulan Segera' menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Konsulat Jenderal Korea Selatan di Manhattan, New York, AS pada hari Rabu (04/12) waktu setempat. 

Mereka mengecam Presiden Yoon atas deklarasi dan pembatalan status darurat militer dengan mengatakan bahwa Yoon telah "merusak demokrasi dan tatanan konstitusional," serta menuntut pemakzulan terhadap Yoon.

Selanjutnya, mereka mengadakan pawai menuju Markas Besar PBB dengan memegang tanda papan yang bertuliskan 'mengutuk darurat militer ilegal'.