Pemimpin unit pasukan khusus yang dikerahkan ke Majelis Nasional setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada hari Selasa (03/12) mengatakan bahwa para anggotanya adalah “korban” mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun.
Kim Hyun-tae, pemimpin Kelompok Misi Khusus ke-707 di bawah Komando Peperangan Khusus Angkatan Darat, membuat pernyataan tersebut pada hari Senin (09/12) dalam konferensi pers di luar Tugu Peringatan Perang Korea, di dekat Kantor Kepresidenan dan kantor pusat Kementerian Pertahanan di Seoul.
Kim Hyun-tae mengatakan bahwa pasukan komando unit tersebut adalah “korban yang dimanfaatkan oleh mantan Menteri Pertahanan.”
Menyebut dirinya sebagai komandan yang tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab, Kim Hyun-tae mengatakan bahwa pasukan komando tidak melakukan kesalahan dan hanya mengikuti perintah.
Ia menambahkan bahwa dirinya akan bertanggung jawab secara hukum atas situasi tersebut dan akan meninggalkan militer sebagai seorang prajurit di negara yang demokratis dan berlandaskan hukum.