Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul memastikan negaranya siap bergabung dengan pemerintahan Amerika Serikat yang baru di bawah kepemimpinan presiden terpilih Donald Trump pada bulan Januari mendatang.
Ia juga menyampaikan komitmennya untuk membangun kesiapsiagaan penuh dalam menanggapi ancaman dan provokasi Korea Utara dengan tegas, berdasarkan koordinasi antara Korea Selatan, AS, dan Jepang.
Cho membuat pernyataan itu dalam konferensi pers pada hari Minggu (15/12) setelah parlemen Korea Selatan secara resmi memakzulkan presiden Yoon Suk Yeol atas upayanya untuk memberlakukan darurat militer pada tanggal 3 Desember lalu.
Ia mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan kajian ulang mengenai hubungan kerja sama dengan komunitas internasional, termasuk negara-negara utama, dan berupaya untuk mengamankan kepercayaan serta dukungan terhadap sistem pemerintahan, di bawah penjabat presiden Han Duck-soo secepat mungkin.
Dilanjutkan bahwa Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pun bertekad kuat untuk mengambil langkah diplomatik yang diperlukan, agar tidak ada kesenjangan keamanan, dengan tetap mempertahankan momen kerja sama trilateral dari Seoul, Washington, dan Tokyo.
Menteri Cho juga menyampaikan upayanya untuk tetap melanjutkan komunikasi yang erat dengan Cina untuk meningkatkan hubungan bilateral yang stabil.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya agar tidak ada dampak kerugian yang timbul saat warga negaranya yang akan melakukan perjalanan atau mereka yang tinggal di luar negeri, termasuk bagi perusahaan Korea Selatan yang aktif melakukan kegiatan bisnis di luar negeri, serta wisatawan asing yang akan mengunjungi Korea Selatan.