Tim investigasi gabungan yang terdiri dari polisi, Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), dan markas investigasi Kementerian Pertahanan diperkirakan akan mengirimkan permintaan kepada Presiden Yoon Suk Yeol untuk hadir pada hari Rabu (18/12) pukul 10 pagi, untuk menjalani pemeriksaan dan interogasi dalam proses penyelidikan darurat militer.
Presiden Yoon didakwa atas tuduhan sebagai pemimpin yang mengatur dan mengarahkan aksi pemberontakan.
Permintaan tersebut gagal disampaikan kepada Presiden Yoon di Kantor Kepresidenan Yongsan pada hari Senin pagi (16/12), sehingga markas investigasi gabungan akan kembali mengirimkan surat permintaan itu ke kediaman presiden di distrik Hannam-dong, Seoul.