Sebuah unit pasukan khusus dilaporkan telah mengeluarkan sekitar 6.000 peluru tajam dan peluru hampa saat Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada 3 Desember lalu.
Anggota parlemen Seo Young-kyo dari partai oposisi utama Partai Demokrat (DP) menyatakan hal tersebut pada hari Selasa (17/12), dengan mengutip data dari Komando Peperangan Khusus Angkatan Darat.
Anggota parlemen tersebut mengatakan bahwa Kelompok Misi Khusus ke-707 mengeluarkan 5.940 butir amunisi, termasuk hampir 2.000 butir amunisi kosong, saat dikerahkan ke Majelis Nasional pada malam tanggal 3 Desember.
Unit tersebut juga diketahui telah menembakkan sekitar 100 peluru taser.
Semua amunisi tersebut dilaporkan dibawa kembali ke unit setelah darurat militer berakhir pada dini hari tanggal 4 Desember.
Park An-su, yang memimpin komando darurat militer, sebelumnya mengatakan kepada komite pertahanan parlemen bahwa mantan Komandan Perang Khusus Angkatan Darat Kwak Jong-keun telah menyarankan penggunaan taser dan amunisi kosong ketika pasukan darurat militer dikerahkan ke gedung parlemen Majelis Nasional.