Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat untuk kembali melanjutkan jadwal diplomatik dan keamanan bilateral yang sempat tertunda akibat deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol awal bulan ini.
Menurut Kementerian Luar Negeri Seoul, Wakil Menteri Luar Negeri Pertama, Kim Hong-kyun dan Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell membuat kesepakatan tersebut dalam pembicaraan mereka di Washington DC pada hari Senin (23/12) waktu setempat.
Kementerian mengatakan dalam sebuah siaran pers bahwa kedua belah pihak membahas hubungan bilateral, kerja sama trilateral dengan Jepang, dan juga isu-isu Korea Utara.
Ini menandai pertemuan pertama antara diplomat senior kedua negara sejak dekrit darurat militer Yoon.
Dalam pidato pembukaan pertemuan tersebut, Campbell menyoroti keyakinan mendalam Washington terhadap demokrasi Korea Selatan dan ketentuan konstitusionalnya.
Campbell menambahkan bahwa AS berharap Korea Selatan dapat melewati masa-masa sulit itu dengan baik dan berharap kemitraan bilateral akan tetap kuat dan solid di saat-saat kritis.
Menanggapi hal tersebut, Kim berterima kasih kepada AS atas dukungan dan kepercayaannya yang tak tergoyahkan terhadap aliansi bilateral dan demokrasi Korea Selatan, serta memastikan bahwa roda pemerintah beroperasi dengan stabil di bawah penjabat Presiden Han Duck-soo, dan apa yang akan terjadi di Korea Selatan akan mengikuti prosedur demokratis yang sesuai dengan Konstitusi dan aturan hukum.