Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mulai mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang saat ini tengah dimakzulkan dalam kasus deklarasi darurat militer 3 Desember.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada pukul 08:04 pagi hari Jumat (03/01), CIO mengumumkan bahwa eksekusi surat perintah penangkapan telah dimulai.
Sebuah kendaraan yang membawa tim penyidik CIO bertolak dari kompleks pemerintahan di Gwacheon, Provinsi Gyeonggi, pada pukul 06.14 pagi dan tiba di depan kediaman kepresidenan di Seoul pada pukul 07.21 pagi.
Penyidik CIO turun dari kendaraan dan menunggu sejenak, kemudian memasuki kediaman presiden pada pukul 8:02 pagi ketika gerbang dibuka.
Penangkapan itu dilakukan empat hari setelah Pengadilan Distrik Barat Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Yoon, yang diduga menyalahgunakan kekuasaannya serta memimpin aksi pemberontakan dengan memberlakukan darurat militer secara tidak sah. Sehingga menjadikan Yoon sebagai Presiden Korea Selatan pertama yang masih menjabat yang akan ditangkap.
Sementara itu pihak kepolisian mengerahkan 2.700 personelnya di sekitar kediaman presiden untuk memastikan keamanan dan ketertiban, serta mencegah bentrokan di antara para pengunjuk rasa.